Jumat, 28 Juli 2017

SPEED READING-Jurus Membaca Cepat, Tepat, dan Akurat

                                                                                    
                                                                          
                                                            
               SPEED READING

 Jurus Membaca Cepat, Tepat, dan Akurat 



Judul Buku : Speed Reading, jurus membaca                              cepat, tepat, dan akurat 
Penulis       : M. Hariwijaya
Pra Cetak  : Dewangga
Penerbit     : Tugu Publisher
Cetakan     : I (pertama), Januari 2011
ISBN          : 979 - 3191 - 31 - 7
Jumlah       : 196 hlm, 1 cm


Buku Speed Reading atau cara membaca cepat adalah skill yang dapat memberikan banyak jalan keluar atas semua permasalah an manusia modern yang syarat dengan kesibukan. Sehingga kita dapat memperoleh informasi dan pemahaman dengan cepat, tepat dan akurat.


Pada lembaran awalnya sebuah pengantar dari penulis yang memaparkan tentang bagaimana mengelola sebuah buku agar dapat dinikmati oleh pembaca dan pesan dari penulis bisa tersampaikan dengan tepat. Tentu dalam menulis sebuah buku, paper kecil skripsi atau tulisan lain yang berkwalitas membutuhkan beberpara referensi sehingga tulisan itu bisa mendalam dan luas serta terhindar dari plagiat.

Dengan membaca skimming dan scanning orang akan bisa mendapatkan dan mengetahui hal-hal penting dari suatu buku atau artikel, sehingga banyak mengumpulkan ide, banyak kesempatan untuk menyerap ide.

Ringkasan Buku

Bagaimana seseorang dapat di katakan mampu membaca sebuah buku dengan tingkat pemahaman yang berbeda. Tingkat pemahaman itu bisa didapatkan melalui kebiasaan atau hobi membaca, bisa didapat saat di sekolah, kuliah. Tingkat ketebalan buku juga sangat mempengaruhi daya serap bagi pembaca, baik itu buku fiksi ataupun non fiksi.

Namun tingkat pemahaman seseorang tidak harus didapatkan membaca buku-buku di sekolah atau tempat kuliah, tapi bisa juga didapatkan dari membaca lembaran apa saja bisa dari koran, majalah yang sudah digunakan untuk bungkus apapun. 

Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju seseorang terkadang lebih memahami sebuah novel yang difilmkan dari baca membaca secara tekstual. Mungkin mereka menganggap lebih enjoy, dan waktunya cepat selesai. Berbeda dengan membaca membutuhkan waktu yang cukup lama. Tetapi dengan membaca novel sebuah film orang akan mampu mengembangkan imajinasinya secara luas dibanding menonton film penonton akan dibatasi ruang imajinasinya hanya itu-itu saja.

Seseorang yang membaca harus menggerakkan mata dan menggunakan pikiran, tanpa itu seseorang tidak dapat membaca dengan baik. Dengan begitu pembaca dapat menangkap apa yang disampaikan penulis dalam buku tersebut.

Ada beberapa tingkatan membaca yang sengaja disampaikan oleh penulis dalam buku ini, yang 1) membaca tingkat elementer, 2) membaca Inspeksional, 3) membaca Analisis, 4) membaca Sintopikal, 5) membaca Buku Praktis, 6) membaca Kreatif.

Mengenali kerangka buku dan mencari garis besar buku adalah tugas seorang pembaca karena menemukan pernyataan yang lebih pendek, lebih betul dan lengkap adalah akan lebih baik dari yang lain.

Tahapan membaca yang tersebut di atas tidak bisa semuanya dialalmi oleh seorang pemabaca, namun paling tidak bisa dijadikan refleksi, apakah kita tergolong diantara salah satunya.

Isi Singkat

Buku ini dengan sampul yang unik menurut saya, tulisan "SPEED READING" berada di tengah agak ke atas dan beberapa buku berjejer yang ditengahnya dsalah satu buku dibuka oleh seorang pembaca yang bertubuh kecil. Sehingga mampu menjadikan daya tarik tersendiri untuk membuka dan membacanya.

Terdiri dari enam bab, setiap lembaran babnya mampu menggiring pembaca untuk menuntaskan bacaanya lebih lanjut sampai akhir lembannya.

Bab pertama memaparkan tentang kegiatan membaca adalah sebuah hobi yang keren dan berkwalitas. Dengan membaca cepat seseorang akan dapat memperoleh informasi, meningkatkan pemahaman, mendapatkan metode belajar yang efisien, menghilangkan hambatan membaca, membaca secara telegrafis, cepat menemukan ide, membandingkan serta menilai, Skimming Scanning, serta dapat Konsentrasi.

Bab dua menjelaskan tentang tahapan Seep Reading atau membaca cepat, serta ada beberapa tingkatan dalam membaca, anatar lain;

1) Membaca Elementer, membaca tingkat dasar saat di sekolah
2) Pembaca diberi waktu/batasan waktu dalam membaca (Inspeksional)
3) Membaca Analitis, membaca paling baik dan sangat aktif tidak dibatasi, waktu dan untuk memperoleh kepemahaman.
4) Membaca Sintopikal, membandingkan dari beberapa buku dan menyusun buku

 Tahapan Membaca;
1. kesiapan membaca dimulai sejak lahir
2. perkembangan Membaca, dimulai dari membaca buku-buku sederhana 300-400 kata
3. Membaca dengan menenmukan kata-kata yang sulit
4. Membaca dengan menghubungkan ide satu dengan lainnya atau buku lain

Bab tiga, menganalisa buku. 
Seorang pembaca analitis harus mampu menganalisa kerangka buku karena dengan begitu seorang pembaca akan akan memahami. Kesatuan sebuah novel tidak sama dengan kesatuan sebuah buku sejajarah. Begitu juga bagiab-bagian dri jenis yang sama, dan bagian itu pun tidak disusun dalam cara yang sama. tetapi setiap bacaan yang layak dibaca memiliki satu kesatuan dan suatu kerangka penyusunan yang cermat atas bagia-bagiannya. 

Yang kedua menyebutkan kesatuan secara keseluruhan sebuah bacaan dalam satu kalimat saja atau paling banyak dalam tidak lebih dari beberapa kalimat.

Mencatat bagian-bagian yang penting dalm sebuah bacaan dan menunjukkan bagaimana bagaimana bagian-bagian ini disusun dan dihubungkan sebagai suatu keseluruhan antara satu dengan yang lain dan terhadap suatu keseluruhan.

Menulis dan membaca mempunyai hubungan yang saling terkait antara satu dengan lainnya, seperti halnya dengan mengajar dan diajari.
Pembaca berusaha untuk membuka tabir kerangka-menemukannya sedang penulis membuat garis besarnya dang berusaha untuk menyelubunginya. Tujuannya adalah memanfaatkan kepandaiannya sebagai seorang pengarang untuk menyembunyikan kerangka itu.


Membaca buku ini tidak memerlukan banyak waktu, menurut penulis dari buku ini, hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikan buku ini dengan menggunakan kecepatan membaca rata-rata. Jika menggunakan teknik "speed reading" tentu waktu yang digunakan akan lebih sedikit. Dengan menguasai teknik "speed reading" diharapkan pembaca mampu memahami isi dari bacaan dengan lebih cepat 














Puisi