Jumat, 25 November 2016

Begitu Mulianya Seorang Guru

Guru adalah seseorang yang telah berjasa kepada kita, pahlawan sepanjang waktu sepanjang masa. Dan bukanlah pahlawan yang harus di hargai pada waktu tertentu.

Kita flash back sebentar, siapakah diri kita sebelumnya di banding saat ini?
Bukankah kita yang semula tidak pernah mengenal huruf, sekarang kita bisa mengeja serta membaca bahkan kita bisa mengapresiasi karya seseorang?
Bukahkah kita yang semula tiada bisa menulis, sekarang kita mampu menulis bahkan bisa menghasilhkan sebuah karya.

Guru ibarat sebuah lilin yang rela meleleh untuk menerangi kegelapan.

Jasa seorang guru tidak dapat dinilai dengan suatu apapun, mereka telah mengorbankan segalanya demi anak didiknya untuk meraih cita-cita. Hingga kita bisa meraih kesuksesan. Menjadi seorang presiden, menteri, gubernur, bupati, polisi, TNI, dan masih banyak lagi kesuksesan lainnya.



Guru mengajarkan pada kita akhlak yang mulia, memberikan ilmu dengan segenap kasih sayangnya, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang sholeh sholiha yang mampu mengamalkan
serta mengembangkan ilmu yang kita peroleh di dalam mesyarakat dan bermanfaat bagi sesama.

Allah meberikan balasan untuk guru atau pendidik yang mengajarkan kebaikan/pelajaran yang bermanfaat sama seperti orang yang melakukannya.

Rasulullah SAW bersabda;
"Barang siapa mengajarkan/menunjukkan kebaikan pahalanya sama dengan orang yang melakukan kebaikan itu". (HR.Muslim dari Ibnu Mas'ud dalam kitab Faidul Qadir, juz 6. Hal. 127. Penulis; Al-Imam Al-Manawy)

Oleh karena itu seorang guru mendapat kedudukan yang istimewa dalam Islam. Guru ibarat seorang Mubaligh yang mendakwahkan ilmu Allah kepada manusia.

Allah SWT. berfirman;

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 Artinya; "Allah akan meninggikan orang di antara kamu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Mujadalah, 11)

Hadits lain juga menyebutkan;
"Jadilah engkau sebagai guru atau pendengar, atau pencinta dan janganlah kamu menjadi orang kelima, sehingga kamu menjadi rusak,"

Rasulullah SAW. bersabda;
"Tinta para ulama lebih tinggi nilainya dari pada darah para syuhada'," (HR.Abu Daud dan Tirmizi).

Nasehat Imam Asy-Syafi'i;
"Aku melihat pemilik ilmu hidupnya mulia walau ia dilahirkan dari orangtua terhina. Ia terus menerus terangkat hingga pada derahat tinggi dan mulia ...

Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati guru, memuliakannya, bukan karena kekayaan, wajah tampan atau kecantikannya. Namun tidak lain adalah karena kemulian ilmu yang diajarkannya.

Ujung tombak keberhasilan anak didik adalah tergantung pada peran guru, berhasil tidaknya sebuah pendidikan serta sepandai apapun siswa tersebut adalah tidak lepas dari bimbingan seorang guru. Oleh karena itu guru merupakan profesi yang sangat mulia dalam membentuk generasi muda yang beriman dan bertakwa.

Al-Ghazali membuat perumpamaan seorang guru;
"Perumpamaan guru dengan murid adalah bagaikan ukiran dengan tanah liat dan bayang-bayang dengan sepotong kayu, maka bagaimanakah tanah liat itu bisa terukir indah, padahal ia material yang tidak sedia dan bagaimana pula bayng-bayang itu menjadi lurus padahal kayu yang bersinar itu bengkok,'(Fatiyah Hasan, 1964;49-56).

Al-Ghazali juga mengatakan;
"Seseorang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya itu dialah yang disebut orang besar di semua kerajaan langit, dia bagaikan matahari yang menerangi alam sedangkan ia mempunyai cahaya dalam dirinya seperti minyak kasturi yang mengharumi orang lain karena ia harum, seorang yang menyibukkan dirinya dalam mengajar berarti dia telah memilih pekerjaan terhormat". 

Semoga kita yang berprofesi sebagai guru selalu semangat dalam mengamalkan  ilmu demi membentuk generasi muda penerus bangsa yang beriman, bertakwa. Marilah kita tingkatkan peran kita sebagai motivator bagi anak didik kita.
Semoga niat baik kita senantiasa mendapatkan ridho Allah SWT. Aamiin .....



Sumber:
http;//ponpesabuhroiroh.com
www.suara-islam.com
www.smart.sch.id
www.tafsir.web.id
http;//muslimah.or.id

Selamat Hari Guru Nasional dan hari PGRI yang ke-71

Demikian sedikit tulisan ini semoga bermanfaat.

Oleh; Ca Ha Ya 







Rabu, 23 November 2016

Wisuda bukanlah akhir dari segalanya


Wisuda bukanlah akhir dari segalanya.

Wisuda hanya sebuah prosesi kelulusan secara resmi dan khidmat yang dilakukan sebuah universitas atau sekolah tinggi tertentu kepada mahasiswa ataupun mahasiwi yang menyelesaikan pendidikannya di tingkat oerguruan tinggi.






Setelahnya sebuah gelar menyandangnya, dan bukan bukanlah sekedar sebongkah  hiasan yang tertulis di belakang namanya.
Namun adalah sebuah tanggung jawab akademis yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.



Semoga wisuda yang selama ini dilaksanakan tidak hanya sebagai acara seremonial belaka, dan memakai baju toga serta foto-foto yang expresif. Namun di balik iu adalah sebuah tonggak sejarah baru untuk menjelajahi cakrawala kehidupan yang kompleks dengan segala pernak pernik warnanya.

Semoga ilmu yang kami dapatkan menjadi manfaat dan berkah. Aamiin ..ya Robbal 'Aalamiin ...

Penulis, Ca Ha Ya

Surabaya, 14 Oktober 2016

Kamis, 03 November 2016

Fadhilah Surat Kahfi

                                            SURAT KAHFI



Surat ini terdiri dari 110 ayat, termasuk dari golongan surat Makiyyah. Di sebut surat "Al Kahfi" karena artinya "Gua" dan "Ashabul Kahfi" artinya; "Penghuni-penghuni gua". Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surat Al Kahfi pada ayat 9 sampai dengan ayat 26, tentang beberapa anak muda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. 


Selain cerita tersebut, terdapat pula cerita-cerita yang lain, yang kesemuanya itu mengandung itibar dan pelajaran hidup yang berharga bagi insan di bumi.


Dr. Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa diantara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat Al-Kahfi. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah).
Waktu membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.
Imam Al-Syafi’i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum’at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi’i: 1/237).


Fadhilah Surat Al Kahfi,
1. Barang siapa membaca surat Kahfi pada hari Jum'at maka memancarlah cahaya dari bawah kakinya sampai ke atas langit dan akan meneranginya pada hari kiamat serta diampunilah dosanya.
sebagaimana firman Allah Ta’ala:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ
Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (Qs. Al-Hadid: 12)

2.Barang siapa membaca surat Kahfi pada hari Jum'at maka ia akan diberi cahaya yang meneranginya pada hari antara kedua Jum'at.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)
3.Barang siapa membaca surat Kahfi sebagaimana ia diturunkan, membacanya adalah menjadi cahaya baginya di hari kiamat sejauh tempat ia berdiri sampai Mekah.

Nabi Muhammad SAW. juga bersabda:

"Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan, maka pembacaan itu menjadi cahaya baginya di hari kiamat sejauh tempatnya berdiri hingga Mekkah".(HR. Al Hakim' At Targhib 3 : 36)


Sumber; 
Terjemah Majmu' Sayarif, Ahmad Sunart
http://www.mirajnews.com/id/keutamaan-surah-al-kahfi/84355
http:www.inovasidakwah.com/2016/02

Puisi